Personal branding merupakan hal yang perlu dimiliki setiap orang agar dapat mengembangkan potensi dirinya. Personal branding singkatnya ialah bagaimana cara menemukan jati diri. Personal branding tidak sama dengan pencitraan karena personal branding lebih menonjolkan potensi yang ada.
Semua orang pasti memiliki personal branding. Namun, memang untuk memiliki branding itu tidak gampang. Banyak orang yang tidak kenal dengan dirinya sendiri dan bahkan lebih kenal orang lain. Dari latar belakang inilah sekolompok mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Peradaban mengadakan kegiatan Workshop Personal Branding pada hari Selasa (10/10) di Masjid Kampus Universitas Peradaban pukul 08.00 sampai pukul 12.00 wib dan dikhususkan kepada mahasiswa.
Dalam kegiatan yang mengangkat tema “Kenali Diri dan Ciptakan Personal Brandmu!” menghadirkan seorang pembicara yakni Dya Loretta, S.E., M.IKom Seorang penulis buku It’s ME!, Dosen dan juga Vlogger. Kegiatan ini bertujuan mempermudah mahasiswa menonjolkan potensi diri dan mencari apa yang menarik dari diri kita. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa sadar akan pentingnya brand diri mereka.
Menurut Dya, seseorang yang memiliki personal branding itu konsisten. Salah satu contoh talenta muda yang memiliki personal branding adalah Aisyah Laila, Remaja 16 Tahun seorang selebgram yang kini jadi Make-up Artist Laris. “Aisyah Laila itu berhasil memberi branding pada dirinya. Ketertarikan Aisyah kepada dunia make-up dimulai ketika ia berusia 7 tahun. Kala itu memiliki suatu hobi, yaitu melihat tutorial make-up dari You Tube. Lama kelamaan remaja yang akrab disapa Icha ini mulai mencoba untuk merias dirinya sendiri. Walaupun sempat tidak mendapatkan restu dari sang ibu namun akhirnya berhasil meyakinkannya hingga sang ibu memutuskan memasukkan putrinya ke LaSalle College untuk mengikuti pendidikan tata rias artistik. Kini Aisyah menjelma sebagai salah seorang professional make-up artist yang diperhitungkan.”
Ketika personal branding sudah terbangun hal lain yang dibutuhkan sebagai alat untuk mengembangkannya adalah media sosial. Media sosial sendiri diperlukan untuk “menjual diri” (mengekspresikan diri kita) dan sebagai alat untuk mencari informasi. Pada prinsipnya, penggunaan media sosial dalam koridor personal branding adalah menampilkan brand / merk/ identitas yang dimiliki oleh suatu akun pengguna media sosial sesuai dengan kepribadian akun pengguna media sosial tersebut, melalui bentuk yang berbeda dan menarik dalam pengertian yang positif. Tujuannya adalah agar orang lain dapat lebih mudah mencari, mengenal, dan terlebih lagi mengingat kita, dalam pengertian yang positif pula.(Staf_FISIP)
Saya sangat suka sekali workshop bertema personal branding seperti ini